Minggu, 30 September 2007

Zakat berpusat di Singapura

Singapura sejak lama dikenal sebagai “surga” untuk menyimpan kekayaan. Termasuk harta orang Indonesia- negeri muslim terbesar di dunia.
Menurut laporan Merrill Lynch dan Capgemini yang dirilis Oktober 2006, jumlah kolektif kekayaan 55 ribu warga terkaya Singapura mencapai US$ 260 milyar. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 87 milyar atau setara Rp 800 triliun merupakan kekayaan milik 18 ribu WNI yang memiliki izin tinggal disana.
Tahun sebelumnya, pemerintah Singapura memperkirakan ada sekitar 65 milyar USD uang orang Indonesia yang diinvestasikan di Singapura. Dari angka itu, diperkirakan total uang orang kaya Indonesia yang parkir di berbagai negara sekitar 150 milyar USD, atau setara Rp 1.350 triliun pada kurs Rp 9.000. jumlah ini melebihi total dana pihak ketiga di bank nasional sebesar Rp 900 Triliun, dana reksadana sekitar Rp 110 triliun, maupun rerata transaksi harian pemodal lokal di bursa saham yang sekitar Rp 1,5 triliun (Investama, edisi 121.VII, 12-25 April 2005).
Indikasinya pun terlihat. Misalnya pada shopping season Juni 2005 di Singapura, ternyata the biggest spendornya adalah orang Indonesia dengan nilai transaksi lebih dari 1 triliun. Rekor ini mengalahkan pembelanja dari Jepang maupun Amerika sekalipun.
Belum lagi duit-duit bank swasta di Indonesia yang juga banyak dikuasai oleh Singapura. Menurut data Biro Riset InfoBank, Singapura merupakan yang paling banyak mengoleksi bank swasta Indonesia, yakni Bank Danamon, BII, Bank NISP, dan Bank Buana. Belum termasuk Bank campuran, seperti Development Bank of Singapore Indonesia, Overseas Chinese Banking Corporation Indonesia, dan United Overseas Bank Indonesia.
Selain kebanjiran duit, Singapura pantas menjadi pusat zakat lantaran ia menjadi negeri pernaungan para gharimin asal Indonesia. Termasuk para pengutang BLBI yang belum melunasi pinjamannya. Seperti diungkapkan Indonesian Corruption Watch (ICW) pada 26 April 2007, ada 17 buronan asal Indonesia yang diduga berada di Singapura. Jumlah itu bisa bertambah karena saat ini ada 40 tersangka korupsi yang buron ke mancanegara.
Ke-17 gharimin itu antara lain: Sjamsul Nursalim kasus BDNI dengan kerugian negara Rp 6,9 triliun dan US$ 96,7 juta; Bambang Sutrisno, kasus Bank Surya dengan kerugian negara Rp 1,5 triliun; Adrian Kiki Irawan, kasus Bank Surya dengan kerugian negara Ep 1,5 triliun; David Nusa Wijaya, kasus Bank Sertivia dengan kerugian negara Rp 1,26 triliun; Samadikun Hartono, kasus Bank Modern dengan kerugian negara Rp 169 miliar; Agus Anwar, kasus Bank Pelita kerugian negara Rp 1,9 triliun; Irawan Salim, kasus Bank Global kerugian negara US$ 500 ribu.
Salah satu gharimin BLBI adalah Sukanto Tanoto (Tan Kang Hoo). Dia konglomerat di bidang kertas dan bubur kertas, kelapa sawit, konstruksi serta energi. Lewat induk perusahaannya, dia memiliki utang sindikasi perbankan Indonesia senilai 1,5 miliar dolar.
Meski tenggelam dalam lautan utang, menurut publikasi majalah Forbes tahun 2007, Tanoto adalah juara pertama dalam peringkat 40 orang terkaya dinegeri ini. Kekayaan yang ia hmpun mencapai 2,8 triliun dolar atau tak kurang dari Rp 25,4 triliun! Disusul oleh gharimin lainnya seperti: Eka Tjipta Widjaja, Liem Sioe Liong, Sjamsul Nursalim dan seterusnya.
Begitulah, aghniya dan gharimin tumplek blek di Singapura. Tidakkah zakat akan berpusat di sana????


“Disadur dari Newsletter BAZNAS DOMPET DHUAFA edisi khusus Ramadhan 1428H” dengan perubahan.

Zakat berpusat di Singapura

Singapura sejak lama dikenal sebagai “surga” untuk menyimpan kekayaan. Termasuk harta orang Indonesia- negeri muslim terbesar di dunia.
Menurut laporan Merrill Lynch dan Capgemini yang dirilis Oktober 2006, jumlah kolektif kekayaan 55 ribu warga terkaya Singapura mencapai US$ 260 milyar. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 87 milyar atau setara Rp 800 triliun merupakan kekayaan milik 18 ribu WNI yang memiliki izin tinggal disana.
Tahun sebelumnya, pemerintah Singapura memperkirakan ada sekitar 65 milyar USD uang orang Indonesia yang diinvestasikan di Singapura. Dari angka itu, diperkirakan total uang orang kaya Indonesia yang parkir di berbagai negara sekitar 150 milyar USD, atau setara Rp 1.350 triliun pada kurs Rp 9.000. jumlah ini melebihi total dana pihak ketiga di bank nasional sebesar Rp 900 Triliun, dana reksadana sekitar Rp 110 triliun, maupun rerata transaksi harian pemodal lokal di bursa saham yang sekitar Rp 1,5 triliun (Investama, edisi 121.VII, 12-25 April 2005).
Indikasinya pun terlihat. Misalnya pada shopping season Juni 2005 di Singapura, ternyata the biggest spendornya adalah orang Indonesia dengan nilai transaksi lebih dari 1 triliun. Rekor ini mengalahkan pembelanja dari Jepang maupun Amerika sekalipun.
Belum lagi duit-duit bank swasta di Indonesia yang juga banyak dikuasai oleh Singapura. Menurut data Biro Riset InfoBank, Singapura merupakan yang paling banyak mengoleksi bank swasta Indonesia, yakni Bank Danamon, BII, Bank NISP, dan Bank Buana. Belum termasuk Bank campuran, seperti Development Bank of Singapore Indonesia, Overseas Chinese Banking Corporation Indonesia, dan United Overseas Bank Indonesia.
Selain kebanjiran duit, Singapura pantas menjadi pusat zakat lantaran ia menjadi negeri pernaungan para gharimin asal Indonesia. Termasuk para pengutang BLBI yang belum melunasi pinjamannya. Seperti diungkapkan Indonesian Corruption Watch (ICW) pada 26 April 2007, ada 17 buronan asal Indonesia yang diduga berada di Singapura. Jumlah itu bisa bertambah karena saat ini ada 40 tersangka korupsi yang buron ke mancanegara.
Ke-17 gharimin itu antara lain: Sjamsul Nursalim kasus BDNI dengan kerugian negara Rp 6,9 triliun dan US$ 96,7 juta; Bambang Sutrisno, kasus Bank Surya dengan kerugian negara Rp 1,5 triliun; Adrian Kiki Irawan, kasus Bank Surya dengan kerugian negara Ep 1,5 triliun; David Nusa Wijaya, kasus Bank Sertivia dengan kerugian negara Rp 1,26 triliun; Samadikun Hartono, kasus Bank Modern dengan kerugian negara Rp 169 miliar; Agus Anwar, kasus Bank Pelita kerugian negara Rp 1,9 triliun; Irawan Salim, kasus Bank Global kerugian negara US$ 500 ribu.
Salah satu gharimin BLBI adalah Sukanto Tanoto (Tan Kang Hoo). Dia konglomerat di bidang kertas dan bubur kertas, kelapa sawit, konstruksi serta energi. Lewat induk perusahaannya, dia memiliki utang sindikasi perbankan Indonesia senilai 1,5 miliar dolar.
Meski tenggelam dalam lautan utang, menurut publikasi majalah Forbes tahun 2007, Tanoto adalah juara pertama dalam peringkat 40 orang terkaya dinegeri ini. Kekayaan yang ia hmpun mencapai 2,8 triliun dolar atau tak kurang dari Rp 25,4 triliun! Disusul oleh gharimin lainnya seperti: Eka Tjipta Widjaja, Liem Sioe Liong, Sjamsul Nursalim dan seterusnya.
Begitulah, aghniya dan gharimin tumplek blek di Singapura. Tidakkah zakat akan berpusat di sana????


“Disadur dari Newsletter BAZNAS DOMPET DHUAFA edisi khusus Ramadhan 1428H” dengan perubahan.

sarapan tunai

Pagi. Secuil kisah dari pojok rumah Pak Surya. Laki-laki yang telah cukup renta itu sedang memimpin sebuah upacara: sarapan. Bersama istri dan tiga putra-putrinya. Diatas meja, hanya terhidang sepotong roti. Sisa susu di kaleng hanya cukup untuk segelas. “Oke, kita sarapan apa adanya. Satu potong roti kita potong jadi lima secara merata. Satu gelas susu masing-masing dapat satu teguk,” ujarnya. “hari ini tidak ada tambahan makanan, ayah belum gajian, dan di kantong ayah hanya ada lima ribu rupiah, hanya cukup untuk bensin motor ayah ke kantor,” ujar Pak Surya, tukang kebun sebuah sekolah dasar di pinggir Jakarta itu. Tiap hari dia berangkat dengan ‘bebek’ tuanya yang kerap terengah-engah di jalan tanjakan.
Ketika istri Pak Surya hendak memotong roti jadi lima bagian, sesuai perintah suaminya, tiba-tiba putra bungsunya interupsi. “Tunggu!”
“Apalagi?” sergah Pak Surya.
“Ayah lupa, bibi di belakang belum dapat jatah!”
“Potong jadi enam dan panggil bibi kesini!” Pak Surya surprise anak bungsunya masih memikirkan orang kecil.
Tapi, saat roti nyaris masuk mulut, tiba-tiba di depan pintu seorang pengemis bersama bayi dan seorang anak lelakinya memelas, “ Lapar Pak, kasihani kami.”
Pak Surya yang dikenal waskita, cepat tanggap. “Tuhan tidak ingin kita lapar. Dia ingin memberi kita sepuluh potong. Berikan roti itu semuanya,serta susunya!” ada sedikit pemberontakan dari anak-anaknya, tapi cepat diredam Pak Surya. Roti itu pun dikumpulkan, dan diberikan kepada-yang di mata Pak Surya- malaikat yang menyamar!
Tak lama berselang, seorang berdiri di depan pintu sambil membawa bungkusan menemui Pak Surya.
“Pak ini ada dua potong roti dan sekaleng susu dari majikan saya, untuk Bapak.”
“Kamu salah alamat, itu bukan untuk saya.” Laki-laki tadi bingung.
“Betul pak, ini roti dan susu untuk bapak.”
“Tidak, itu bukan untuk saya,” kata Pak Surya berkeras.
Pak Surya menutup pintu rumahnya. Laki-laki tadi semakin bingung. Dia masih berdiri di depan pintu. Dari situ, dia mendengar sura riuh keluarga Pak Surya. Dia akhirnya tahu masalahnya, “Oh, rupanya Pak Surya punya banyak anggota keluarga. Pemberian ini tidak cukup untuk mereka.”
Dia pun kembali ke rumah majikannya. Tak lama, dia kembali ke rumah Pak Surya. “Pak, ini dari majikan saya. Sepuluh potong roti dan dua kaleng susu,” ujarnya.
Wajah Pak Surya sumringah, “Nah, kalau yang ini tidak salah alamat,” jawab Pak Surya.
“Baiklah, sampaikan terima kasih saya kepada majikanmu.” Tambah Pak Surya.
Pak Surya kemudian menghidangkan keluarga, termasuk pembantunya, masing-masing satu potong roti dan segelas susu coklat. Usai bersantap, Pak Surya membuka rahasia,
“Tuhan telah berjanji, kalau kita sedekah dengan ikhlas, maka balasannya tunai, yakni minimal sepuluh kali lipat. Jadi, ketika tadi tetangga kita mengantarkan dua potong roti, saya tolak. Hak kita adalah sepuluh potongdan juga susunya paling tidak cukup untuk berenam! Sekarang, kita bukan cuma bisa kenyang makan roti dan minum susu, tetapi kita juga punya sisa roti empat potong dan satu setengah kaleng susu lagi.

disadur dari Tabung Wakaf Indonesia Megazine.

Rabu, 26 September 2007

Hikmah

Sangat jauh kaki ini melangkah, ribuan bahkan mungkin jutaan kejadian pernah dialami. Tapi pernahkah sejenak kita pikirkan apa hikmah dibalik semua peristiwa dan kejadian yang menimpa kita? Sangat sedikit orang yang mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap kejadian yang dialaminya. Padahal salah satu barometer seorang yang dianggap matang dalam berpikir adalah mampu mengambil hikmah dari setiap yang terjadi tidak hanya pada dirinya, tetapi juga lingkungan atau teman-temannya.

Ketika suatu kejadian hanya dibiarkan saja tanpa kita telusuri lebih jauh apa hikmah dari kejadian tersebut maka hidup ini hanya akan dipenuhi dengan penyesalan dan kegelisahan, akan sangat jarang hati merasa tentram ketika kita tak pernah mengambil hikmah dari setiap masalah tersebut. Sebagai contoh, ketika kita dihadapkan pada pilihan hidup yang sangat sulit, kemudian kita memilih satu diantara pilihan-pilihan itu, namun pilihan yang kita pilih ternyata bukan “yang terbaik”. Ketika seorang itu mampu mengambil hikmah dari pilihan itu, maka ia tidak akan merasa kecil hati walaupun pilihannya bukan “yang terbaik”, ia yakin apa yang terjadi saat ini adalah atas kehendak Allah dan yang terbaik juga untuk manusia.

Lain hal ketika seorang yang tak pernah bisa mengambil hikmah dari suatu kejadian, maka ia akan merasa gundah gulana dengan apa yang menimpanya, ia akan merasa bahwa hidup tak peranh adil baginya, dan hanya penyesalan-penyesalan yang akan dirasa. Ia tidak pernah menyadari bahwa apa yang menimpa dirinya adalah suatu ketetapan yang telah Allah takdirkan untuknya dan ketentuan itu adalah ketentuan yang terbaik.

Saya teringat dengan sebuah penggalan ayat yang artinya kurang lebih “ boleh jadi suatu perkara itu baik menurut kamu padahal tidak menurut Allah sebaliknya, boleh jadi suatu perkara itu tidak baik menurut kita tetapi beik menurut kita.” Jadi tak perlu berkecil hati dengan apa yang menimpa kita lusa, hari ini maupun esok hari. Yakini setiap yang menimpa kita adalah ‘buah-buah’ yang akan kita petik ketika telah masak.

Jangan pernah menyalahkan dunia, apalagi menyalahkan tuhan yang mencipta kita. Tak perlu menyesali apa yang telah terjadi pada diri kita. Berpikirlah positif karena dengannya hati akan terus merasakan hal-hal terindah, hati akan merasakan kebahagiaan, dan hati akan jauh dari kegelisahan. Sampai kapanpun dunia tak akan pernah salah, jadi jangan pernah salahkan dunia. Salahkan dirimu yang tak pernah mau mendengar suara hati, salahkan dirimu yang tak pernah puas dengan semua yang terjadi.







Ketika mentari segera menyapa
~zhiey adja~
Satu kata tuk taklukan dunia

Selasa, 18 September 2007

Apalah...

Adakalanya kita harus menerima kenyataan yang menyesakkan hati. Kenyataan yang jauh dari angan kita, kenyataan yang mungkin tak pernah terpikir oleh kita. Suatu kenyataan pahit, yang takkan dapat kita pungkiri, yang takkan dapat kita ingkari. Ya inilah hidup!! Tak selamanya sebuah kenyataan itu manis menurut kita, tapi yakinlah bahwa semua yang terjadi pada diri kita adalah yang terbaik dari-Nya atau kata orang bijak setiap kejadian ada hikmahnya.
Dalam Al-Quran juga banyak ayat yang menerangkan bahwa setiap kejadian yang boleh jadi menurut kita buruk adalah baik disisi Allah SWT. Sebaliknya, boleh jadi sesuatu yang baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah. Kini dan sampai kapanpun kita hanya akan bisa berandai-andai, kira-mengira, tebak-menebak, dan lain sebagainya. Karena memang kita hanya mengetahui apa yang terjadi saat ini dan kemarin, tapi kita takkan pernah tahu apa yang kan terjadi esok atau nanti.
Tak perlu kita sesali apa yang telah terjadi, tak perlu kita sesali semua yang kita ingkari. Orang bijak berkata “hidup ini adalah pilihan” jadi tak perlu kita menyesali apa yang kita ingkari. Tetapi yakini apa yang terjadi padamu saat ini adalah pilihan dari-Nya. Karena tadi, belum tentu apa yang kita ingkari tadi baik menurut Allah SWT.
Jangan bersedih jika hidup selalu serba kekurangan. Ambang batas kecukupan itu tidak ada. Manusia yang menyebut ini kurang, ini lebih. Tetapi kita yang tahu seberapa kadar yang kita butuhkan, berapa

Buah Dari Sebuah Kegagalan

Dalam khayalan sering aku terhanyut dalam buaian angan yang panjang. Angan yang jauh dari logika dan kemampuanku. Namun aku merasa ada suatu energi yang terus mendorongku untuk terus berkhayal. Jiwa seakan dibawa terbang olehnya, hati dibuat begitu damai, hidup pun jauh dari duka.
Selama ini kita merasa hidup ini tak adil, kita melihat mereka gembira, berlimpa harta, mempunyai tahta dan kuasa. Tapi apa yang ada pada diri ini? Hanya kehampaan, hanya penderitaan, dan semua yang tak pernah indah. Ya, memang hidup begitu adanya. Tapi yakini bahwa hidup ini ditentukan tidak hanya proses tetapi juga hasil dari proses perjalanan hidup kita. Ibarat sebuah skenario dalam sebuah film, hidup ini tak akan pernah jauh berbeda antara satu dan yang lain. Ketika yang lain kebagian peran yang membahagiakan mungkn kita harus rela menerima peran yang penuh dengan siksaan dan penderitaan.
Dalam setiap peran hanya ada dua kemungkinan, yang pertama peran yang menggembirakan. Endingnya pasti kalau tidak tetap menjadi peran yang menggembirakan atau kita sebut dengan happy ending, atau yang berakhir dengan sebuah kepiluan bahkan sebuah pernderitaan atau yang kita sebut dengan sad ending. Demikian pula dengan peran ‘sengsara’ kalau tidak berakhir indah (happy ending) pasti berakhir derita (sad ending).
Dari peran-peran dan segala kemungkinan tersebut, kita masih dapat menentukan mana peran yang harus kita pilih. Sebagai manusia yang mempunyai pikiran harusnya kita memilih peran yang pertama, yaitu peran bahagia yang berakhir pula dengan kebahagiaan. Namun segala sesuatu pasti ada resikonya, ketika kita telah meyakinkan hati tuk memilih peran bahagia berarti kita harus siap untuk mendapatkan fitnah-fitnah di dunia. Begitu juga di akhirat, kita harus siap dengan hisab yang lebih banyak karena apa yang kita miliki di dunia.
Jadi, mulai sekarang berfikirlah untuk mengatakan hidup ini tak adil. Allah menciptakan segala sesuatu penuh dengan pertimbangan dan tak ada satupun yang tak bernilai atau tak bermanfaat kecuali diri kita sendiri yang merasa tak berarti. Jangan pernah sesali hidupmu, semua yang terjadi pada diri kita hari ini, yang telah lalu atau yang akan datang telah Allah tuliskan ribuan tahun sebelum kita dilahirkan di bumi ini.
Berfikrlah bahwa apa yang telah terjadi pada kita adalah sesuatu yang terbaik yang diberikan Allah kepada kita. Ambil hikmah dari setiap kejadian yang terjadi, itu akan jauh mendewasakan diri kita. Ketika kita merasa melakukan sesuatu kesalahan, jangan pernah ulangi kesalahan itu. Akan juah lebih terhina orang yang masuk dua kali dalam satu lubang yang sama, tetapi juah lebih hina orang yang tak pernah masuk lubang karena tak pernah mencoba.
Sebuah kegagalan itu akan ada ketika kita telah mencoba sesuatu itu. Ketika kita tak pernah merasakan kegagalan berarti kita tak pernah mau mencoba. Orang yang seperti inilah yang tak akan pernah bisa maju sampai dia mau untuk mencoba. Thomas Alfa Edison penemu bohlam pernah lebih dari seribu kali merasakan kegagalan, Emha Ainun Naijib atau yang akrab disapa Cak Nun ratusan kali tulisannya ditolak oleh berbagai penerbit maupun surat kabar. Namun sekarang menjadi sastrawan yang sangat disegani. Dan masih banyak lagi contoh baik personal maupun kelompok yang mempunyai cerita kegagalan karena mereka mau untuk mencoba. Lalu, apa yang harus kita takutkan untuk gagal. Orang bijak berkata ‘kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.’ Ini memang bukan firman Allah ataupun hadits Rasul, tetapi tak ada salahnya kita renungkan. Bahwa dalam setiap kegagalan yang kita alami hari ini ada kesuksesan yang sangat besar di hari esok.
Tulisan ini bukan untuk menggurui teman-teman maupun pembaca yang lain. Tetapi ini adalah sebuah ungkapan tulus dari apa yang aku rasakan.

Di depan komputer, 17 Sept 07


Ketika fajar mulai menyingsing
~zhi adja~
lelaki apa adanya

Senin, 10 September 2007

ini hidup bung!!!

Aku kan langkahkan kakiku diatas jalan yang telah tuhan tunjukkan kepadaku. Takkan kuhiraukan apa katamu, kan kuabaikan semua maumu, takkan kupedulikan semua ratyanmu. Mungkin kau bilang aku munafik, aku setan, dan makian-maki-an lainnya. Takkan kupedulikan smeua itu. Karena aku kan terus melangkah dengan jalanku, dengan jalan yang telah Allah tunjukkan padaku.

Hanya sebait dua bait yang mampu kutulis, tetapi aku kan datang tuk kalahkan ribuan bait yang kau punya. Sombong katamu, tapi tidak bagiku. Ini adalah ungkapan rasa optimisku tuk kalahkan semua lawanku, tuk kalahkan semua yang menghadangku. Aku yakin bisa selama aku mengikuti jalan yang telah Allah tunjukkan padaku.

Mungkin hanya caci dan makian yang keluar dari mulutmu untukku saat ini. Tapi semua itu akan berubah menjadi sanjungan dan pujian ketika kau benar-benar mengerti arti hidupmu, ketika kau mengerti arti sebuah kekalahan.

Kau bilang hidup ini indah, maka nikmatilah. Tetapi tidak bagiku. Hidup ini palsu, semua yang ditawarkan dunia hanya sesuatu yang palsu, sesuatu yang semu, takkan pernah abadi. Ketika kau bertemu dengan wanita kau bilang cantik sekali ia, tetapi ketika kau bertemu dengannya sepuluh tahun lagi maka kau pasti katakan, tak secantik dulu. Abadikah hidup ini?????

Dalam hidup ini kau kan temukan bermacam-macam suasana, kadang gembira, kadang nestapa. Itulah hidup didunia. Tak ada kegembiraan yang pasti. Tak ada pula nestapa yang berujung. Semua pasti menuju akhir, termasuk tempatmu berpijak ini. Tak selamanya akan menjadi pijakan.

Aku teringat dengan sebuah nasehat. Nasehat yang menurutku sangat bijak. Nasehat itu berbunyi “baju boleh murah, kusam, jelek. Tetapi tidak harga diri.” Nasehat ini keluar dari seorang yang aku baru pertama kali bertemu dengannya. Namun nasehat itu selalu terpatri dibenakku. Buat apa pakaian yang melekat mahal harganya, jika tak punya harga diri. Untuk apa baju mewah tetapi hidup penuh nestapa. Inilah hidup.


zhiey
pria sederhana

ini hidup bung

Aku kan langkahkan kakiku diatas jalan yang telah tuhan tunjukkan kepadaku. Takkan kuhiraukan apa katamu, kan kuabaikan semua maumu, takkan kupedulikan semua ratyanmu. Mungkin kau bilang aku munafik, aku setan, dan makian-maki-an lainnya. Takkan kupedulikan smeua itu. Karena aku kan terus melangkah dengan jalanku, dengan jalan yang telah Allah tunjukkan padaku.

Hanya sebait dua bait yang mampu kutulis, tetapi aku kan datang tuk kalahkan ribuan bait yang kau punya. Sombong katamu, tapi tidak bagiku. Ini adalah ungkapan rasa optimisku tuk kalahkan semua lawanku, tuk kalahkan semua yang menghadangku. Aku yakin bisa selama aku mengikuti jalan yang telah Allah tunjukkan padaku.

Mungkin hanya caci dan makian yang keluar dari mulutmu untukku saat ini. Tapi semua itu akan berubah menjadi sanjungan dan pujian ketika kau benar-benar mengerti arti hidupmu, ketika kau mengerti arti sebuah kekalahan.

Kau bilang hidup ini indah, maka nikmatilah. Tetapi tidak bagiku. Hidup ini palsu, semua yang ditawarkan dunia hanya sesuatu yang palsu, sesuatu yang semu, takkan pernah abadi. Ketika kau bertemu dengan wanita kau bilang cantik sekali ia, tetapi ketika kau bertemu dengannya sepuluh tahun lagi maka kau pasti katakan, tak secantik dulu. Abadikah hidup ini?????

Dalam hidup ini kau kan temukan bermacam-macam suasana, kadang gembira, kadang nestapa. Itulah hidup didunia. Tak ada kegembiraan yang pasti. Tak ada pula nestapa yang berujung. Semua pasti menuju akhir, termasuk tempatmu berpijak ini. Tak selamanya akan menjadi pijakan.

Aku teringat dengan sebuah nasehat. Nasehat yang menurutku sangat bijak. Nasehat itu berbunyi “baju boleh murah, kusam, jelek. Tetapi tidak harga diri.” Nasehat ini keluar dari seorang yang aku baru pertama kali bertemu dengannya. Namun nasehat itu selalu terpatri dibenakku. Buat apa pakaian yang melekat mahal harganya, jika tak punya harga diri. Untuk apa baju mewah tetapi hidup penuh nestapa. Inilah hidup.


zhiey
pria sederhana

sedang patah hati

Entah apa yang kurasa, keresahan yang aku alami kini bukan lagi sebuah prasangka, tetapi telah nyata adanya. Lama aku memndam rasa mencoba tuk selalu setia, menunggu hingga waktu itu tiba, namun ternyata semua berbeda. Harapanku telah sirna, angan tuk merajut cinta tuk selalu bersama kini telah musnah. Aku tak tahu harus bagaimana, tak pernah aku sangka semua begini adanya.

Sebenarnya aku sudah punya firasat, entah kenapa akhir-akhir ini (tepatnya minggu-minggu sebelum dia mengatakan ada yang special di hatinya) aku sangat senang dengan lagu-lagu tentang perpisahan mulai dari lagu Berhenti Berharap-nya Sheila On 7 hingga yang tergress lagu Bersama Bintang-nya Drive dan masih banyak lagi lagu-lagu perpisahan yang aku denger sampai-sampai lagu-lagu itu menjadi top 25 di iPodku.

Memang sebenarnya sudah lama aku suka lagu yang mellow daripada lagu yang iramanya keras. Aku lebih suka dengan lagu-lagu yang menyentuh hati hingga kadang membuatku menangis. Maka dari itu aku sangat senang dengan lagu-lagu PADI, Sheila On 7, Letto, dan band/penyanyi yang lyric-lyric lagunya mellow.

Ya, mengutip bait lagu Bersama Bintang “perpisahan bukanlah duka meski harus menyisakan luka”. Aku harus tetap tegar menghadapi ini, toh masih ada harapan tuk bersamanya, dengan izin dari-Nya.

Kini, aku tak tahu apa yang harus kulakukan, melupakannya sebagai seorang yang aku nanti atau terus menunggu hingga waktu tak lagi mengizinkanku tuk menunggunya. Hati kecilku berbisik tuk terus menantinya, tapi apakah aku harus menunggunya terluka? Hingga aku dapat bersua kembali dengannya?? Entahlah, biar waktu yang menjawab semua gelisah hatiku.

Aku tak ingin lebih jauh mengkhayal juga tak mau mengandai-andai, aku hanya berharap jalan yang ditempuh adalah jalan yang terbaik buatnya. Semoga bahagia selalu bersamanya, tak ada lagi tangisan pilu yang menetes di pipinya, hanya kedamaian yang menyelimutinya.

Selamat tinggal kekasih... jejak langkahmu bersama kenangan-kenangan masa lalu takkkan terlupa olehku..
Selamat tinggal kasihku... tiada yang terindah selain saat-saat bersamamu..
Sampai jumpa kasihku... semoga kau bahagia dalam peluknya..
Sampai jumpa kekasih... sempai jumpa..





Ditengah kerisauan hati yang memuncak
~Zhiey aja~
hanya pria biasa