Jumat, 15 Mei 2009

masjid sebagai lembaga pendidikan islam

masjid

Masjid Sebagai Lembaga Pendidikan Islam

 

Makalah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Lembaga-Lembaga pendidikan Islam

 

Dosen Pengempu : Syamsul Bakhri, MA.

 






 

Oleh :

Muhammad Lutfil Karim

NIM : 2008510055

 



Fakultas Pendidikan Agama Islam

Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)

Jakarta

2009

A. Pendahuluan

Pendidikan merupakan sebuah proses dan sekaligus sistem yang bermuara dan berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan diyakini sebagai yang ideal.

Apa yang akan terjadi bila pendidikan tanpa lembaga? Meski pesan pendidikan yang disampaikan sesungguhnya indah tapi bila tidak dikemas dengan cara yang baik, apa yang akan terjadi?

Jangan sedih dan jangan berputus asa wahai para penuntut ilmu. Apa yang tidak dapat kamu raih pada hari ini, maka janganlah kamu menghentikan roda kehidupan, Janganlah harapan dan cita-citamu menjadi lenyap karena ketidak lengkapnya suatu sarana pendidikan. Janganlah gerak langkahmu dan mimpi indahmu terhenti karenanya. Ketahuilah esok hari, kejutan-kejutan indah akan memotivasi dirimu.

Kita ingat orang bijak berkata ”manusia yang tidak mempunyai cita-cita, maka sama nasibnya dengan burung yang tidak mempunyai sayap” begitu juga ”al-himmah al-’ulya min al-imaan” cita-cita yang tinggi itu sebagian dari iman.

Tidak kah kita perhatikan dengan lembaga apakah Rasulullah membimbing para shaohabat? Ditempat manakah para shahabat beliau menempuh pendidikan? Tidak lain dan tidak bukan masjidlah sebagai tempat pendidikannya. Ya hanya dengan masjid, tapi beliau mampu memunculkan almnus-alimnus terbaik dari madrasah kehidupan beliau.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah kecil ini berguna untuk menstimulasi timbulnya pemikiran kritis dalam mencari penyelesaian kelemahan yang ada dalam sistem pendidikan islam dilembaga pendidikan kita, serta agar tumbuh ide-ide cemerlang atau upaya kreatif yang secara terus-menerus berusaha mengembangkan upaya pendidikan kearah yang lebih baik.  

  
B. Pengertian Masjid

 Masjid berasal dari kata bahasa arab yaitu bentuk isim makan dari kata sajada- yasjudu. ”Al-masjidu ay al-makan liadai al –sujuud” yaitu tempat untuk sujud. Secara teknis sujud adalah meletekkan kening ketanah. Secara makna sujud bererti menyembah Tuhan. Jika ditujukan selain kepada Tuhan sujud mengandung arti hormat kepada sesuatu yang dipandang besar atau agung.

 Sedangkan sajadah dari kata sajjadatun mengandung arti tempat yang banyak dipergunakan untuk sujud, kemudian mengerucut artinya menjadi selembar kain atau karpet yang dibuat khusus untuk sholat orang perorang.

 Adapun masjid (masjidun) mempunyai dua arti, arti umum dan arti khusus.

Masjid dalam arti umum adalah semua tempat yang digunakan untuk sujud dinamakan masjid, oleh karena itu kata Nabi, Tuhan menjadikan bumi ini sebagai masjid. Sedangkan masjid dalam arti khusus adalah tempat atau bangunan yang dibangun khusus untuk ibadah, terutama sholat berjamaah. Secara konsepsional masjid juga disebut sebagai Rumah Allah (Baitullah) atau bisa disebut juga rumah masyarakat (bait al-jami’).

 Sedangkan masjid yang dibuat untuk sholat jum’at dosebut masjid jami’ adapula masjid yang dipakai untuk sholat lima waktu saja biasanya tidak terlalu besar disebut musholla, artinya tempat sholat. Di daerah tertentu musholla terkadang dinamakan langgar atau surau.


 C. Peran dan Fungsi Masjid

Pada zaman nabi, masjid berperan sebagai pusat pengembangan masyarakat, setiap hari masyarakat mendengar pemberitahuan, arahan, serta anjuran dari nabi tentang banyak hal, seperti prinsip-prinsip keberagamaan, tentang sistem masyarakat baru, sampai ayat-ayat Al-qur’an yang baru turun. Adzan yang dikumandangkan lima kali sehari sangat efektif mempertemukan masyarakat dalam membangun kebersamaan.

Fungsi masjd di zaman Nabi, sbb:

1. sebagai tempat menjalankan sholat

2. sebagai tempat musyawarah (seperti gedung parlemen)

3. sebagai tempat pengaduan masyarakat dalam menuntut keadilan 

4. secara tidak langsung sebagai tempat pertemuan bisnis 

 D. Eksistensi Masjid Sebagai Lembaga Pendidikan Islam

Pada masa-masa awal penyebaran Islam, masjid merupakan pusat berbagai aktivitas, yang terpenting adalah; sebagai pusat peribadatan, pusat penddikan dan pengembangan kebudayaan, begitu juga sebelum ddirikan kantor-kantor pemerintahan, masjid merupakan pusat berbagai kegiatan pemerintahan bahkan sampai sekarang masjid tetap eksis dengan banyaknya kegiatan, diantaranya adalah ,sbb: 

1.Sholat berjamaah di waktu-aktu yang telah ditentukan.

2. Tilawah Al-qur’an dan pengajarannya.

3. Aktivitas dakwah.

4. Pesantren kilat.

5. Sosialisasi nilai-nilai islam.

6. Memperkokoh persatuan.

7. Pembinaan umat.

8. Mobilisasi potensi umat (QS: 40/28), dll.

” Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki Karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah padahal dia Telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. dan jika ia seorang pendusta Maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta.”

E. Penutup

Demikian makalah singkat yang mampu penulis persembahkan kehadapan sidang pembaca.

Akhirnya penulis tutup dengan uraian, sbb: 

- Barang siapa membangun masjid berarti membangun rumah Allah

 

 


Barang siapa membangun masjid karena allah, pasti Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga (muttafaqun ’alaih).

 

- Perlindungan bagi orang yang gema mmkmurkan masjid.

Ada 7 golongan yang mendapat perlindungan Allah dihari dimana tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya, diantaranya yaitu; seorang (laki-laki) yang hatinya bergantung pada masjid

 

 

Seorang (laki-lika) yang hatinya senantiasa terpaut erat dengan masjid( H.R. Bukhori-muslim).

- Orang yag memakmurkan masjid menunjukkan bukti imannya (Q.S; 9/17-18)


”Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.”

18. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”

 

 
 Daftar Pustaka

 

- Depertemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahnya, (Surabaya: Al-Hidayah, 1998)

- Usa, Muslih, Pendidikan Islam Di Indonesia Antara Cita Dan Fakta, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, Juli 1991) Cet. 1

- Izzuddin, Abu, Panduan Ceramah Dan Retorika, (Solo: Pustaka Amanah, 1997) Cet. 1

- Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya., 2001) Cet. 4

- Asrahah, hanun, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999) Cet. 1

- Noer aly, hery, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999) Cet. 1

- Ba Duwailan, Ahmad Bin salim, Wa Akhiran Jaa-al Faraj Qashash wa Tajaarib Waaqi”iyyah,( terjemah; Amri, Arman, Jangan Berputus Asa Akhirnya Pertolongan Itu Datang) (Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, 2005) Cet. 1

- Http://mubarok-institute.blogspot.com

 

Sabtu, 06 September 2008

kebersamaan

pelajaran baru kutemukan di sebuah bus kota..
sepasang pasangan suami istri yang kompak menjadi sopir dan kenek bus kota yang kejam di jakarta..
pria paruh baya dan istrinya yang juga tak jauh berbeda umur dengannya dengan sabar tanpa lelah mengais rezki di tempat yang sanagat tak biasa dilakukan oleh pasanagan suami istri..bahkan baru kali ini aku melihat pasanagan suami istri yang berprofesi sebagai sopir dan kenek bus kota..
jujur image negative telah lama melekat padaku tentang profesi seorang sopir..
profesi yang banyak hal negative kutemukan maupun diceritakan orang..
profesi yang sangat dekat dengan prostitusi, dengan wanita malam, kupu-kupu malam atau apapaun namanya..

Rabu, 19 Maret 2008

kau lain sekali

hidup bagai sebuah aliran sungai, mengalir menuju tempatnya, dalam aliran itu kita bisa melihat sesuatu yang indah, juga sesuatu yang curam. begitu juga dengan perjalanan hidup seorang wanita.
hari ini aku melihatmu, lain sekali. tak seperti yang kulihat setiap hari. kau sangat beda. kau sangat cantik hari ini.
sangat indah kupandangimu. tak bosan aku memandangi wajah ceria, wajah yang seolah tak ada masalah. wajah indah yang selalu kurindu.
tak kan berhenti mata ini merindukan pandangan ayng sangat indah.



kau cantik hari ini 'R'

pagi ini,kau cantik sekali.

Minggu, 30 September 2007

Zakat berpusat di Singapura

Singapura sejak lama dikenal sebagai “surga” untuk menyimpan kekayaan. Termasuk harta orang Indonesia- negeri muslim terbesar di dunia.
Menurut laporan Merrill Lynch dan Capgemini yang dirilis Oktober 2006, jumlah kolektif kekayaan 55 ribu warga terkaya Singapura mencapai US$ 260 milyar. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 87 milyar atau setara Rp 800 triliun merupakan kekayaan milik 18 ribu WNI yang memiliki izin tinggal disana.
Tahun sebelumnya, pemerintah Singapura memperkirakan ada sekitar 65 milyar USD uang orang Indonesia yang diinvestasikan di Singapura. Dari angka itu, diperkirakan total uang orang kaya Indonesia yang parkir di berbagai negara sekitar 150 milyar USD, atau setara Rp 1.350 triliun pada kurs Rp 9.000. jumlah ini melebihi total dana pihak ketiga di bank nasional sebesar Rp 900 Triliun, dana reksadana sekitar Rp 110 triliun, maupun rerata transaksi harian pemodal lokal di bursa saham yang sekitar Rp 1,5 triliun (Investama, edisi 121.VII, 12-25 April 2005).
Indikasinya pun terlihat. Misalnya pada shopping season Juni 2005 di Singapura, ternyata the biggest spendornya adalah orang Indonesia dengan nilai transaksi lebih dari 1 triliun. Rekor ini mengalahkan pembelanja dari Jepang maupun Amerika sekalipun.
Belum lagi duit-duit bank swasta di Indonesia yang juga banyak dikuasai oleh Singapura. Menurut data Biro Riset InfoBank, Singapura merupakan yang paling banyak mengoleksi bank swasta Indonesia, yakni Bank Danamon, BII, Bank NISP, dan Bank Buana. Belum termasuk Bank campuran, seperti Development Bank of Singapore Indonesia, Overseas Chinese Banking Corporation Indonesia, dan United Overseas Bank Indonesia.
Selain kebanjiran duit, Singapura pantas menjadi pusat zakat lantaran ia menjadi negeri pernaungan para gharimin asal Indonesia. Termasuk para pengutang BLBI yang belum melunasi pinjamannya. Seperti diungkapkan Indonesian Corruption Watch (ICW) pada 26 April 2007, ada 17 buronan asal Indonesia yang diduga berada di Singapura. Jumlah itu bisa bertambah karena saat ini ada 40 tersangka korupsi yang buron ke mancanegara.
Ke-17 gharimin itu antara lain: Sjamsul Nursalim kasus BDNI dengan kerugian negara Rp 6,9 triliun dan US$ 96,7 juta; Bambang Sutrisno, kasus Bank Surya dengan kerugian negara Rp 1,5 triliun; Adrian Kiki Irawan, kasus Bank Surya dengan kerugian negara Ep 1,5 triliun; David Nusa Wijaya, kasus Bank Sertivia dengan kerugian negara Rp 1,26 triliun; Samadikun Hartono, kasus Bank Modern dengan kerugian negara Rp 169 miliar; Agus Anwar, kasus Bank Pelita kerugian negara Rp 1,9 triliun; Irawan Salim, kasus Bank Global kerugian negara US$ 500 ribu.
Salah satu gharimin BLBI adalah Sukanto Tanoto (Tan Kang Hoo). Dia konglomerat di bidang kertas dan bubur kertas, kelapa sawit, konstruksi serta energi. Lewat induk perusahaannya, dia memiliki utang sindikasi perbankan Indonesia senilai 1,5 miliar dolar.
Meski tenggelam dalam lautan utang, menurut publikasi majalah Forbes tahun 2007, Tanoto adalah juara pertama dalam peringkat 40 orang terkaya dinegeri ini. Kekayaan yang ia hmpun mencapai 2,8 triliun dolar atau tak kurang dari Rp 25,4 triliun! Disusul oleh gharimin lainnya seperti: Eka Tjipta Widjaja, Liem Sioe Liong, Sjamsul Nursalim dan seterusnya.
Begitulah, aghniya dan gharimin tumplek blek di Singapura. Tidakkah zakat akan berpusat di sana????


“Disadur dari Newsletter BAZNAS DOMPET DHUAFA edisi khusus Ramadhan 1428H” dengan perubahan.

Zakat berpusat di Singapura

Singapura sejak lama dikenal sebagai “surga” untuk menyimpan kekayaan. Termasuk harta orang Indonesia- negeri muslim terbesar di dunia.
Menurut laporan Merrill Lynch dan Capgemini yang dirilis Oktober 2006, jumlah kolektif kekayaan 55 ribu warga terkaya Singapura mencapai US$ 260 milyar. Dari jumlah itu, sebanyak US$ 87 milyar atau setara Rp 800 triliun merupakan kekayaan milik 18 ribu WNI yang memiliki izin tinggal disana.
Tahun sebelumnya, pemerintah Singapura memperkirakan ada sekitar 65 milyar USD uang orang Indonesia yang diinvestasikan di Singapura. Dari angka itu, diperkirakan total uang orang kaya Indonesia yang parkir di berbagai negara sekitar 150 milyar USD, atau setara Rp 1.350 triliun pada kurs Rp 9.000. jumlah ini melebihi total dana pihak ketiga di bank nasional sebesar Rp 900 Triliun, dana reksadana sekitar Rp 110 triliun, maupun rerata transaksi harian pemodal lokal di bursa saham yang sekitar Rp 1,5 triliun (Investama, edisi 121.VII, 12-25 April 2005).
Indikasinya pun terlihat. Misalnya pada shopping season Juni 2005 di Singapura, ternyata the biggest spendornya adalah orang Indonesia dengan nilai transaksi lebih dari 1 triliun. Rekor ini mengalahkan pembelanja dari Jepang maupun Amerika sekalipun.
Belum lagi duit-duit bank swasta di Indonesia yang juga banyak dikuasai oleh Singapura. Menurut data Biro Riset InfoBank, Singapura merupakan yang paling banyak mengoleksi bank swasta Indonesia, yakni Bank Danamon, BII, Bank NISP, dan Bank Buana. Belum termasuk Bank campuran, seperti Development Bank of Singapore Indonesia, Overseas Chinese Banking Corporation Indonesia, dan United Overseas Bank Indonesia.
Selain kebanjiran duit, Singapura pantas menjadi pusat zakat lantaran ia menjadi negeri pernaungan para gharimin asal Indonesia. Termasuk para pengutang BLBI yang belum melunasi pinjamannya. Seperti diungkapkan Indonesian Corruption Watch (ICW) pada 26 April 2007, ada 17 buronan asal Indonesia yang diduga berada di Singapura. Jumlah itu bisa bertambah karena saat ini ada 40 tersangka korupsi yang buron ke mancanegara.
Ke-17 gharimin itu antara lain: Sjamsul Nursalim kasus BDNI dengan kerugian negara Rp 6,9 triliun dan US$ 96,7 juta; Bambang Sutrisno, kasus Bank Surya dengan kerugian negara Rp 1,5 triliun; Adrian Kiki Irawan, kasus Bank Surya dengan kerugian negara Ep 1,5 triliun; David Nusa Wijaya, kasus Bank Sertivia dengan kerugian negara Rp 1,26 triliun; Samadikun Hartono, kasus Bank Modern dengan kerugian negara Rp 169 miliar; Agus Anwar, kasus Bank Pelita kerugian negara Rp 1,9 triliun; Irawan Salim, kasus Bank Global kerugian negara US$ 500 ribu.
Salah satu gharimin BLBI adalah Sukanto Tanoto (Tan Kang Hoo). Dia konglomerat di bidang kertas dan bubur kertas, kelapa sawit, konstruksi serta energi. Lewat induk perusahaannya, dia memiliki utang sindikasi perbankan Indonesia senilai 1,5 miliar dolar.
Meski tenggelam dalam lautan utang, menurut publikasi majalah Forbes tahun 2007, Tanoto adalah juara pertama dalam peringkat 40 orang terkaya dinegeri ini. Kekayaan yang ia hmpun mencapai 2,8 triliun dolar atau tak kurang dari Rp 25,4 triliun! Disusul oleh gharimin lainnya seperti: Eka Tjipta Widjaja, Liem Sioe Liong, Sjamsul Nursalim dan seterusnya.
Begitulah, aghniya dan gharimin tumplek blek di Singapura. Tidakkah zakat akan berpusat di sana????


“Disadur dari Newsletter BAZNAS DOMPET DHUAFA edisi khusus Ramadhan 1428H” dengan perubahan.

sarapan tunai

Pagi. Secuil kisah dari pojok rumah Pak Surya. Laki-laki yang telah cukup renta itu sedang memimpin sebuah upacara: sarapan. Bersama istri dan tiga putra-putrinya. Diatas meja, hanya terhidang sepotong roti. Sisa susu di kaleng hanya cukup untuk segelas. “Oke, kita sarapan apa adanya. Satu potong roti kita potong jadi lima secara merata. Satu gelas susu masing-masing dapat satu teguk,” ujarnya. “hari ini tidak ada tambahan makanan, ayah belum gajian, dan di kantong ayah hanya ada lima ribu rupiah, hanya cukup untuk bensin motor ayah ke kantor,” ujar Pak Surya, tukang kebun sebuah sekolah dasar di pinggir Jakarta itu. Tiap hari dia berangkat dengan ‘bebek’ tuanya yang kerap terengah-engah di jalan tanjakan.
Ketika istri Pak Surya hendak memotong roti jadi lima bagian, sesuai perintah suaminya, tiba-tiba putra bungsunya interupsi. “Tunggu!”
“Apalagi?” sergah Pak Surya.
“Ayah lupa, bibi di belakang belum dapat jatah!”
“Potong jadi enam dan panggil bibi kesini!” Pak Surya surprise anak bungsunya masih memikirkan orang kecil.
Tapi, saat roti nyaris masuk mulut, tiba-tiba di depan pintu seorang pengemis bersama bayi dan seorang anak lelakinya memelas, “ Lapar Pak, kasihani kami.”
Pak Surya yang dikenal waskita, cepat tanggap. “Tuhan tidak ingin kita lapar. Dia ingin memberi kita sepuluh potong. Berikan roti itu semuanya,serta susunya!” ada sedikit pemberontakan dari anak-anaknya, tapi cepat diredam Pak Surya. Roti itu pun dikumpulkan, dan diberikan kepada-yang di mata Pak Surya- malaikat yang menyamar!
Tak lama berselang, seorang berdiri di depan pintu sambil membawa bungkusan menemui Pak Surya.
“Pak ini ada dua potong roti dan sekaleng susu dari majikan saya, untuk Bapak.”
“Kamu salah alamat, itu bukan untuk saya.” Laki-laki tadi bingung.
“Betul pak, ini roti dan susu untuk bapak.”
“Tidak, itu bukan untuk saya,” kata Pak Surya berkeras.
Pak Surya menutup pintu rumahnya. Laki-laki tadi semakin bingung. Dia masih berdiri di depan pintu. Dari situ, dia mendengar sura riuh keluarga Pak Surya. Dia akhirnya tahu masalahnya, “Oh, rupanya Pak Surya punya banyak anggota keluarga. Pemberian ini tidak cukup untuk mereka.”
Dia pun kembali ke rumah majikannya. Tak lama, dia kembali ke rumah Pak Surya. “Pak, ini dari majikan saya. Sepuluh potong roti dan dua kaleng susu,” ujarnya.
Wajah Pak Surya sumringah, “Nah, kalau yang ini tidak salah alamat,” jawab Pak Surya.
“Baiklah, sampaikan terima kasih saya kepada majikanmu.” Tambah Pak Surya.
Pak Surya kemudian menghidangkan keluarga, termasuk pembantunya, masing-masing satu potong roti dan segelas susu coklat. Usai bersantap, Pak Surya membuka rahasia,
“Tuhan telah berjanji, kalau kita sedekah dengan ikhlas, maka balasannya tunai, yakni minimal sepuluh kali lipat. Jadi, ketika tadi tetangga kita mengantarkan dua potong roti, saya tolak. Hak kita adalah sepuluh potongdan juga susunya paling tidak cukup untuk berenam! Sekarang, kita bukan cuma bisa kenyang makan roti dan minum susu, tetapi kita juga punya sisa roti empat potong dan satu setengah kaleng susu lagi.

disadur dari Tabung Wakaf Indonesia Megazine.

Rabu, 26 September 2007

Hikmah

Sangat jauh kaki ini melangkah, ribuan bahkan mungkin jutaan kejadian pernah dialami. Tapi pernahkah sejenak kita pikirkan apa hikmah dibalik semua peristiwa dan kejadian yang menimpa kita? Sangat sedikit orang yang mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap kejadian yang dialaminya. Padahal salah satu barometer seorang yang dianggap matang dalam berpikir adalah mampu mengambil hikmah dari setiap yang terjadi tidak hanya pada dirinya, tetapi juga lingkungan atau teman-temannya.

Ketika suatu kejadian hanya dibiarkan saja tanpa kita telusuri lebih jauh apa hikmah dari kejadian tersebut maka hidup ini hanya akan dipenuhi dengan penyesalan dan kegelisahan, akan sangat jarang hati merasa tentram ketika kita tak pernah mengambil hikmah dari setiap masalah tersebut. Sebagai contoh, ketika kita dihadapkan pada pilihan hidup yang sangat sulit, kemudian kita memilih satu diantara pilihan-pilihan itu, namun pilihan yang kita pilih ternyata bukan “yang terbaik”. Ketika seorang itu mampu mengambil hikmah dari pilihan itu, maka ia tidak akan merasa kecil hati walaupun pilihannya bukan “yang terbaik”, ia yakin apa yang terjadi saat ini adalah atas kehendak Allah dan yang terbaik juga untuk manusia.

Lain hal ketika seorang yang tak pernah bisa mengambil hikmah dari suatu kejadian, maka ia akan merasa gundah gulana dengan apa yang menimpanya, ia akan merasa bahwa hidup tak peranh adil baginya, dan hanya penyesalan-penyesalan yang akan dirasa. Ia tidak pernah menyadari bahwa apa yang menimpa dirinya adalah suatu ketetapan yang telah Allah takdirkan untuknya dan ketentuan itu adalah ketentuan yang terbaik.

Saya teringat dengan sebuah penggalan ayat yang artinya kurang lebih “ boleh jadi suatu perkara itu baik menurut kamu padahal tidak menurut Allah sebaliknya, boleh jadi suatu perkara itu tidak baik menurut kita tetapi beik menurut kita.” Jadi tak perlu berkecil hati dengan apa yang menimpa kita lusa, hari ini maupun esok hari. Yakini setiap yang menimpa kita adalah ‘buah-buah’ yang akan kita petik ketika telah masak.

Jangan pernah menyalahkan dunia, apalagi menyalahkan tuhan yang mencipta kita. Tak perlu menyesali apa yang telah terjadi pada diri kita. Berpikirlah positif karena dengannya hati akan terus merasakan hal-hal terindah, hati akan merasakan kebahagiaan, dan hati akan jauh dari kegelisahan. Sampai kapanpun dunia tak akan pernah salah, jadi jangan pernah salahkan dunia. Salahkan dirimu yang tak pernah mau mendengar suara hati, salahkan dirimu yang tak pernah puas dengan semua yang terjadi.







Ketika mentari segera menyapa
~zhiey adja~
Satu kata tuk taklukan dunia