Rabu, 26 September 2007

Hikmah

Sangat jauh kaki ini melangkah, ribuan bahkan mungkin jutaan kejadian pernah dialami. Tapi pernahkah sejenak kita pikirkan apa hikmah dibalik semua peristiwa dan kejadian yang menimpa kita? Sangat sedikit orang yang mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap kejadian yang dialaminya. Padahal salah satu barometer seorang yang dianggap matang dalam berpikir adalah mampu mengambil hikmah dari setiap yang terjadi tidak hanya pada dirinya, tetapi juga lingkungan atau teman-temannya.

Ketika suatu kejadian hanya dibiarkan saja tanpa kita telusuri lebih jauh apa hikmah dari kejadian tersebut maka hidup ini hanya akan dipenuhi dengan penyesalan dan kegelisahan, akan sangat jarang hati merasa tentram ketika kita tak pernah mengambil hikmah dari setiap masalah tersebut. Sebagai contoh, ketika kita dihadapkan pada pilihan hidup yang sangat sulit, kemudian kita memilih satu diantara pilihan-pilihan itu, namun pilihan yang kita pilih ternyata bukan “yang terbaik”. Ketika seorang itu mampu mengambil hikmah dari pilihan itu, maka ia tidak akan merasa kecil hati walaupun pilihannya bukan “yang terbaik”, ia yakin apa yang terjadi saat ini adalah atas kehendak Allah dan yang terbaik juga untuk manusia.

Lain hal ketika seorang yang tak pernah bisa mengambil hikmah dari suatu kejadian, maka ia akan merasa gundah gulana dengan apa yang menimpanya, ia akan merasa bahwa hidup tak peranh adil baginya, dan hanya penyesalan-penyesalan yang akan dirasa. Ia tidak pernah menyadari bahwa apa yang menimpa dirinya adalah suatu ketetapan yang telah Allah takdirkan untuknya dan ketentuan itu adalah ketentuan yang terbaik.

Saya teringat dengan sebuah penggalan ayat yang artinya kurang lebih “ boleh jadi suatu perkara itu baik menurut kamu padahal tidak menurut Allah sebaliknya, boleh jadi suatu perkara itu tidak baik menurut kita tetapi beik menurut kita.” Jadi tak perlu berkecil hati dengan apa yang menimpa kita lusa, hari ini maupun esok hari. Yakini setiap yang menimpa kita adalah ‘buah-buah’ yang akan kita petik ketika telah masak.

Jangan pernah menyalahkan dunia, apalagi menyalahkan tuhan yang mencipta kita. Tak perlu menyesali apa yang telah terjadi pada diri kita. Berpikirlah positif karena dengannya hati akan terus merasakan hal-hal terindah, hati akan merasakan kebahagiaan, dan hati akan jauh dari kegelisahan. Sampai kapanpun dunia tak akan pernah salah, jadi jangan pernah salahkan dunia. Salahkan dirimu yang tak pernah mau mendengar suara hati, salahkan dirimu yang tak pernah puas dengan semua yang terjadi.







Ketika mentari segera menyapa
~zhiey adja~
Satu kata tuk taklukan dunia

1 komentar:

Anonim mengatakan...

"Jangan pernah menyalahkan dunia, apalagi menyalahkan tuhan yang mencipta kita"

ini aq menculik dr tulisanmu....
sepakat, mas...
kalo ada 'something's wrong', maka mencari kambing hitam adalah BUKAN SOLUSI.
apalagi sampai menyalahkan Dzat yang telah menciptakan qt...na'udzubillah...

aq pernah mendengar, jika kita beriman, apa2 yg dr Allah, harus qt yakini bahwa itu yg terbaik (Al-baqoroh :216)....lakukanlah terlebih dahulu, barulah kita akan menemukan hikmah nya kemudian. ketika hikmah tak diketemukan jua, berhusnudlonlah...Allahlah yang lebih tahu. manusia memang 'sedikit ilmu'...

caiyo smangat menulis...